Rodliyah – Umar bin Khattab kisah hidupnya selalu menginspirasi banyak orang terutama bagi umat muslim. Ada banyak pelajaran hidup yang dapat kita petik dalam setiap kisahnya, termasuk ketika Umar memutuskan masuk ke dalam agama islam.
Sebab tidak sama seperti sahabat lainnya, yakni dengan lapang dada menerima ajaran nabi Muhammad. Sebelumnya, justru ia menentang keras dan memusuhi islam secara terang-terangan.
Namun, atas kuasa Allah yang luar biasa Maha Pembolak–balik Hati manusia dengan mudah dirinya masuk islam. Bahkan menjadi salah satu sahabat nabi Muhammad paling dekat. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan hidupnya secara singkat, kamu dapat menyimak pembahasan terkait Umar bin Khattab melalui artikel ini.
Mengenal Sosok Umar bin Khattab
Sahabat nabi yang mendapatkan gelar ‘Al-Faruq’ ini lahir pada tahun 13 setelah tahun Gajah, merupakan putra dari Al-Khattab bin Nufail. Memiliki kakek bernama Nufail bin Abd Al-Uzza, merupakan seorang hakim ternama di kaum Quraisy.
Keluarganya sering disegani sebab mampu bertindak sebagai juru damai apabila terjadi sengketa. Dan pengaruh keluarga mereka ini terhadap suku Quraisy sangat besar sekali, mereka seringkali tampil sebagai pembuat keputusan.
Berdasarkan buku karya milik K. Usman dengan judul Umar bin Khattab, ketika kecil pria ini memiliki tubuh besar, kuat dan kekar. Bahkan ketika kecil tubuhnya lebih bongsor dari anak-anak seusianya, ia juga paling berani di antara anak lainnya.
Meski ia seringkali hidup dan bermain dalam lingkungan anak bangsawan kaya raya dari suku Quraisy, ia tidak memiliki perasaan iri hati. Sebab dirinya memiliki hal membanggakan; berani, tegas, pandai bercerita, tubuh bongsor serta otak yang cerdas.
Ketika memasuki usia remaja bahkan ia mendapatkan julukan ‘Si Garang’ dari teman-teman sebayanya. Jika bepergian, ia selalu membawa pedang dan digantungkan pada bahu kirinya yang terlihat bidang.
Penentangan dan Masuknya ke dalam Islam
Saat masa remaja, Umar sendiri sudah memasuki tahun ke-6 kenabian Rasulullah SAW pada masa itu. Dirinya adalah salah satu orang yang menentang agama baru tersebut, ia sangat geram dengan nabi Muhammad SAW karena agama baru ini sudah memecah belah suku Quraisy.
Umar memiliki seorang budak di rumahnya, ketika mengetahui Lubainah masuk ke dalam agama Islam ia membentak bahkan memaki-maki budaknya tersebut. Bahkan ia pernah berencana buruk terhadap Rasulullah.
Namun, meskipun ia memiliki watak yang keras, tubuh tinggi, tegap, besar, dan terlihat garang tapi hati nuraninya penuh dengan kasih sayang. Hal ini terlihat dalam cerita Umar saat memutuskan masuk ke dalam agama islam.
Bersumber dari buku karya Abdul Rohim dengan tajuk Jejak Langkah Umar bin Khattab. Pada suatu hari Umar hendak untuk membunuh nabi Muhammad SAW. Tetapi ketika dipertengahan jalan, ia bertemu dengan Nu’aiman bin Abdullah yang memberikan nasihat agar dirinya mengurungkan niat tersebut.
Keduanya terlibat percakapan dengan nada yang semakin meninggi. Nu’aiman meliha emosi Umar masih juga meluap-luap, hingga Nu’aiman memutuskan untuk memberitahunya bahwa Fatimah -adiknya- dan suami Fatimah juga masuk islam.
Hal tersebut membuat pria gagah tersebut semakin geram dan langsung pergi ke rumah adik perempuannya tersebut. Setibanya di rumah Fatimah, ia mendengar lantunan Al-Qur’an dan melihat keduanya sedang memegangi ayat suci Al-Qur’an.
Mendengar bacaan tersebut justru menyentuh hatinya dan membuatnya luluh hingga memutuskan bertemu dengan nabi Muhammad SAW agar bisa memeluk agama islam.
Umar bin Khattab Menjadi Khalifah
Masuknya Umar ke dalam agama islam membawa pengaruh yang besar. Banyak orang-orang mulai menyegani islam karena masuknya pria dengan tubuh tegap dan pemberani tersebut. Selama Rasulullah berdakwah dirinya membantu melindungi dan membuat musuh-musuh menjadi ciut.
Bukan hanya menjadi bagian dari sahabat garda terdepan yang melindungi Rasul, setelah wafat nabi Muhammad sekalipun ia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi Khalifah selepas Abu Bakar Siddiq wafat.
Yang mana sebelumnya Abu Bakar sendiri yang menuliskan wasiat agar Umar bin Khattab lah yang menggantikannya. Dipilih karena mempunyai akidah serta akhlak yang baik, bahkan sebelumnya ia menjadi penasihat Abu Bakar selama memimpin umat islam.
Selama masa jabatannya Umar telah menorehkan banyak prestasi atau memberikan jasa-jasanya agar islam semakin dikenal. Seperti adanya perluasan wilayah, memperbaiki sistem pemerintahan.
Kemudian juga penetapan kalender Hijriyah, menjaga Al-Qur’an, serta dilakukannya sholat tarawih sebanyak 20 rakaat untuk pertama kalinya.
Sedangkan kematian dari khulafaur rasyidin yang kedua ini disebabkan oleh dendam Abu Lukluk kepadanya. Yang mana ketika memimpin sholat subuh Abu Lukluk membunuh Umar, pada Rabu, 25 Dzulhijjah 23 Hijriyah.
Mengetahui kisah hidup dari Umar bin Khattab ini dapat memberikan banyak pelajaran. Salah satunya adalah bahwa hikmah atau cahaya iman itu bisa datang kepada siapa saja, atas kehendak Allah SWT.