Apakah 2 Bulan Sudah Termasuk Haji? Berikut Syarat Wajib Haji dan Penjelasan Lengkap, Simak Artikel Berikut.
Belakangan nama Thoriq Halilintar menjadi perbincangan hangat atas pernyataan sang ibu Geni Halilintar. Ia menyebutkan ketika usia 2 bulan sudah ikut berhaji bersama dengannya, dan menegaskan Thoriq sudah menjadi haji diusia 2 bulan tersebut. Karena pernyataan itu, syarat wajib haji menjadi perbincangan yang hangat terutama di kalangan netizen. Banyak orang memberikan pendapat dan menjelaskan tentang salah satu syarat haji adalah baligh dan berakal.
Sedangkan pada usia 2 bulan tersebut, Thoriq belum baligh dan tidak bisa dikatakan sebagai haji. Sehingga membuat keluarga Gen Halilintar menjadi perbincangan banyak orang serta menjadi bahan guyonan sampai hari ini.
Bagi kamu yang belum memahami apa itu syarat wajib haji penting untuk menyimak pembahasan tentang haji, rukun dan pembahasan lainnya. Pastikan simak pembahasan kali ini sampai benar-benar selesai.
Apa Itu Haji?
Haji termasuk dalam rukun islam yang terakhir, berasal dari bahasa arab yakni Hajj memiliki makna menuju atau mengunjungi. Tidak sedikit juga yang mengartikannya sebagai ziarah islam tahunan yang dilakukan di kota Mekah.
Setiap tahunnya umat muslim dari seluruh dunia akan mengunjungi baitullah untuk melaksanakan ibadah haji pada bulan dzulhijjah. Pada hari tersebut umat muslim beribadah dengan khusyuk kepada Allah.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan haji secara singkat. Mari kita masuk dalam pembahasan tentang syarat wajib haji. Ini merupakan syarat yang harus seseorang penuhi ketika akan menunaikan ibadah haji.
Jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka tidak wajib baginya untuk melakukan ibadah haji. dan berikut ini beberapa syarat haji yang perlu kamu ketahui.
- Beragama islam
- Berakal sehat
- Sehat jasmani dan rohani. Keadaan sehat dan kuat ini agar mampu menjalankan ibadah haji, serta memahami ritual haji. Juga menjadi kesiapan mental ibadah haji karena akan dilakukan selama berhari-hari.
- Baligh (maknanya sudah mencapai usia dewasa)
- Merdeka (bukan berasal dari kalangan budak)
- Mampu. Baik itu mampu dari segi fisiknya, mental, dan mampu materinya. Karena perjalanan ini akan membutuhkan biaya perjalanan cukup mahal. Tapi jika seseorang harus menjual satu-satunya sumber penghidupan, maka tidak diperbolehkan. Sebab akan mendatangkan mudharat baginya dan keluarga. Karena ketika berhaji, seorang tersebut harus menyiapkan biaya hidup untuk keluarga yang ditinggalkan.
Rukun-rukun Haji
Memahami apa saja syarat wajib dalam berhaji tidak lengkap jika tidak kamu barengi dengan rukun-rukun haji. Penting sekali, karena jika kegiatan haji tanpa rukun maka ibadahnya batal atau tidak sah. Rukun haji tersebut adalah;
- Ihram, merupakan keadaan suci yang menandai mulainya ibadah haji bagi setiap jamaah. Dimulai dengan membaca niat, mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian. Tujuan dari Ihram yakni menunjukan kesetaraan antar semua jamaah haji di hadapan Allah.
- Wukuf, selanjutnya wukuf atau berdiam diri. tapi tidak hanya berdiam tanpa memikirkan apapun, saat wukuf harus selalu berdzikir dan berdoa dari matahari terbenam hingga terbit.
- Tawaf, berjalan mengelilingi ka’bah berlawanan dengan arah jarum jam. Dan ketiak sudah sampai di masjidil haram para jamaah melakukan tawaf kedatangan. Selama masa tawaf berlangsung jamaah dapat menyentuh hingga mencium hajar aswad.
- Sa’i, kewajiban melakukan lari-lari kecil atau berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7x.
- Tahallul, dimana para laki-laki mencukur dan merapikan rambut dan perempuan memotong rambutnya sedikit.
- Tertib, terakhir ada tertib makananya jamaah haji harus melakukan rangkaian haji secara berurutan.
Mengetahui pengertian, syarat wajib haji, dan rukun-rukun haji memberikan pemahaman lebih luas pada kita terkait dengan ibadah haji.
Ibadah haji adalah ibadah yang masuk rukun dalam agama Islam yang dilaksanakan oleh umat Muslim bagi yang mampu setiap tahunnya di Makkah, Saudi Arabia. Berikut adalah pesan atau pesan-pesan penting terkait ibadah haji:
- Niat yang Murni: Ibadah haji harus dilakukan dengan niat yang tulus dan murni karena Allah SWT semata. Niat ini menjadi pondasi utama dalam menjalankan setiap ibadah.
- Memahami Rukun dan Syarat-syarat Haji: Sebelum melakukan ibadah haji, sangat penting untuk memahami rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi, seperti thowaf, sai, wukuf di Arafah, dan lainnya. Memahami hal ini akan mempermudah pelaksanaan ibadah haji.
- Kesabaran dan Ketabahan: Ibadah haji melibatkan banyak tantangan fisik dan mental. Oleh karena itu, memiliki kesabaran dan ketabahan sangatlah penting. Menghadapi berbagai situasi dengan tenang dan penuh kesabaran adalah bagian integral dari ibadah ini.
- Menghormati Sesama Haji: Selama ibadah haji, menjaga sikap dan perilaku yang baik terhadap sesama haji sangatlah penting. Menghormati dan membantu sesama, terutama dalam keadaan sulit, merupakan bagian dari nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam.