Salah satu Nabi yang memiliki sejarah menarik dan penuh dengan pelajaran adalah Nabi Idris AS. Kisah-kisah mengenai beliau seringkali menjadi bahan refleksi dalam upaya meningkatkan kualitas keimanan dan amal kita sebagai seorang Muslim.
Kisah Teladan Nabi Idris patut untuk kita baca dan telaah untuk dijadikan bahan refleksi dirikita sendiri dalam menjalani kehidupan didunia.
Setelah kemarin kita sudah mempelajari kisah teladan Nabi Adam AS, maka untuk melengkapinya saya akan melanjutkan dengan kisah teladan Nabi Idris.
Bagaimana kisah perjalanan dakwah Nabi Idris? dan Kisah teladan apa yang bisa kita ambil? mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Kisah Teladan Nabi Idris AS
Nabi Idris AS dikenal sebagai sosok yang cerdas dan penuh inovasi. Bahkan, beberapa sumber mengatakan bahwa beliau merupakan individu pertama dalam sejarah manusia yang mempelajari dan mengajarkan kemampuan membaca serta menulis.
Kemampuan ini tentunya menjadi dasar bagi peradaban manusia dan memainkan peran penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan.
Kemampuan membaca dan menulis memungkinkan informasi disimpan dan diteruskan dari generasi ke generasi, menjembatani peradaban masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Selain itu, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai seorang ahli dalam ilmu falak atau yang sering dikenal dengan perbintangan.
Ilmu falak adalah salah satu ilmu yang mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti bintang, planet, dan lainnya.
Dalam konteks historis, ilmu falak telah memainkan peran penting dalam navigasi, penentuan waktu shalat, dan berbagai aktivitas lainnya dalam kehidupan manusia.
Namun, kecerdasan dan keahlian Nabi Idris bukanlah satu-satunya hal yang membuat beliau istimewa.
Dalam Alquran, khususnya dalam surah Al-Anbiya ayat 85, Allah SWT memuji Nabi Idris AS dengan menggambarkannya sebagai sosok yang sabar.
Ayat tersebut berbunyi: وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ yang jika diterjemahkan menjadi, “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.”
Keteladanan beliau dalam kesabaran menunjukkan bahwa kecerdasan dan keterampilan harus diimbangi dengan karakter dan akhlak yang mulia.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk mengambil pelajaran dari kisah Nabi Idris. Bukan hanya mengagumi kecerdasan dan keahliannya, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai sabar dan keteguhan dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Kisah Teladan Nabi Idris yang Bisa Dijadikan Pedoman Hidup
Dalam sejarah Islam, terdapat berbagai kisah-kisah para nabi yang memiliki pelajaran mendalam. Salah satu nabi yang seringkali terlupakan namun memiliki banyak hikmah di balik kisahnya adalah Nabi Idris AS.
Buku “Kisah Hikayat Nabi Idris AS (Enoch) Dalam Islam” karangan Muhammad Xenohikari pada tahun 2016 menyingkap beberapa kisah menarik mengenai Nabi Idris, diantaranya adalah:
1. Penyebaran Agama di Babilonia dan Hijrah ke Mesir
Nabi Idris AS diberikan amanah oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran kebenaran di tanah Babilonia, sebuah wilayah yang kini dikenal sebagai Irak.
Meskipun dengan penuh semangat dan dedikasi, Nabi Idris mendapati bahwa penduduk Babilonia saat itu keras kepala dan enggan menerima ajaran yang dibawa.
Hal ini mendorong Nabi Idris untuk hijrah ke Mesir, sebuah keputusan yang meneguhkan prinsip bahwa seorang da’i harus selalu mencari cara terbaik untuk menyampaikan risalah, bahkan jika itu berarti harus pindah ke tempat yang lebih kondusif.
2. Kesalehan dan Kedekatan dengan Allah
Kedekatan Nabi Idris dengan Allah SWT tercermin dalam kebiasaannya yang gemar bertasbih.
Tidak hanya itu, beliau selalu berupaya melakukan kebaikan, seperti menulis, belajar, dan bahkan aktivitas sederhana seperti menjahit.
Semua perbuatan baik ini menjadi bukti bahwa kedekatan dengan Allah bukan hanya diukur dari ibadah ritual, tetapi juga bagaimana kita mengisi waktu dengan perbuatan yang bermanfaat.
3. Inovasi dalam Menulis
Surat Al ‘Alaq (ayat 4-5) memberikan penjelasan bahwa manusia diajarkan oleh Allah untuk menulis dengan qalam atau pena.
Menurut tafsir, Nabi Idris AS adalah orang pertama yang dianugerahi kemampuan menulis ini.
Hal ini menjadi bukti bahwa agama Islam tidak hanya menghargai ibadah rohani, tetapi juga ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.
4. Gelar ‘Asadul Usud’
Kepercayaan dan kesabaran Nabi Idris dalam menjalankan perintah Allah, meskipun dihadapkan pada tantangan, membuat Allah memberikannya gelar ‘Asadul Usud’.
Gelar ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kesabaran dan kepercayaan pada perintah Allah akan selalu mendatangkan pujian dan penghormatan.
Keteguhan, Kesabaran, dan Kedekatan Nabi Idris dengan Allah
Dalam sejarah Islam, Nabi Idris AS dikenal sebagai salah satu nabi yang memiliki sifat luar biasa.
Kisah-kisah mengenai beliau tidak hanya mengisahkan tentang kemampuannya dalam ilmu pengetahuan atau inovasi, tetapi juga tentang keimanan, keteguhan, serta ketaatan yang tiada tara.
1. Keberanian Hadapi Umat yang Kafir
Keberanian Nabi Idris dalam menghadapi umatnya yang kafir menunjukkan bahwa ketika seseorang memiliki kepercayaan penuh kepada Allah, tak ada halangan atau rintangan yang bisa menghentikannya.
Keberaniannya ini menjadi salah satu alasan beliau diberikan gelar “Singa Allah”. Sebuah gelar yang menandakan keberanian dan kegigihan dalam melawan kezaliman serta menyebarkan kebenaran.
2. Sifat Pemaaf dan Rendah Hati
Meski memiliki keberanian seperti singa, Nabi Idris memiliki hati yang lembut. Beliau dikenal sebagai sosok yang pemaaf dan jauh dari sifat sombong.
Hal ini mengingatkan kita bahwa keberanian sejati adalah ketika seseorang tetap rendah hati dan tidak mudah terbawa amarah, meski berada dalam situasi yang sulit.
3. Kedekatan dengan Allah Melalui Ibadah
Ketaatan Nabi Idris dalam beribadah begitu intens hingga sulit bagi orang lain untuk menggambarkannya.
Beliau beribadah dengan begitu khusyu, siang dan malam, hingga membuat malaikat maut, Izrail, rindu untuk bertemu dengannya.
Dikisahkan bahwa suatu hari, atas izin Allah, Malaikat maut mengunjungi Nabi Idris dengan wujud manusia.
Saat itu adalah waktu berbuka bagi Nabi Idris yang sedang menjalankan puasa Dahr, sebuah puasa yang sangat panjang.
Sebuah makanan istimewa dari surga dibawa oleh malaikat maut untuk berbuka. Meskipun malaikat tidak makan, Nabi Idris dengan penuh keramahan tetap menawarkan makanan tersebut kepadanya.
Kisah Nabi Idris dan Pengorbanannya Untuk Kaum Qabil
Sejarah Islam sarat dengan kisah-kisah heroik para nabi yang diberkahi Allah SWT dengan kekuatan, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menyebarkan ajaran-Nya.
Salah satu kisah yang penuh hikmah dan inspirasi adalah kisah Nabi Idris dalam berdakwah kepada kaum Qabil.
1. Menghadapi Ujian Kaum Qabil
Kaum Qabil, yang merupakan keturunan dari Qabil anak Nabi Adam yang melakukan dosa besar dengan membunuh saudaranya, menjadi salah satu kaum yang diberi ujian oleh Allah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.
Kekeringan menyebabkan sawah dan sungai mereka menjadi kering, makanan menjadi langka, dan kesulitan hidup melanda.
2. Kedatangan Nabi Idris dan Doanya yang Menggugah
Dengan rasa empati dan keinginan membantu, Nabi Idris AS datang kepada kaum Qabil dan memohon kepada Allah untuk memberikan rahmat-Nya berupa hujan.
Allah mengabulkan doa Nabi Idris dan mengirimkan hujan yang menyegarkan, membasahi tanah kering dan menghidupkan kembali harapan mereka.
Tapi sayangnya, bantuan ini belum mampu membuat kaum Qabil benar-benar kembali ke jalan Allah.
3. Kesabaran dan Keteguhan Nabi Idris
Meskipun mendapati hati kaum Qabil yang keras dan tidak kunjung insaf, Nabi Idris tidak menyerah. Dengan sabar, beliau terus berdakwah dan mengajak mereka untuk taat kepada ajaran Allah SWT.
Kesabaran dan keikhlasan Nabi Idris akhirnya membuahkan hasil, di mana sebagian dari kaum Qabil memilih untuk kembali kepada jalan yang benar.
4. Penghargaan Allah kepada Nabi Idris
Sebagai tanda penghargaan dan pengakuan atas keteguhan dan kesabaran Nabi Idris, Allah SWT mengabadikannya dalam Alquran, khususnya dalam Surat Maryam ayat 56, yang berbunyi: وَاذۡكُرۡ فِى الۡكِتٰبِ اِدۡرِيۡسَ ۚ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيۡقًا نَّبِيًّا –
yang artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi.”
Penutup
Kisah teladan Nabi Idris ini mengajarkan kita bahwa kombinasi antara keberanian, kerendahan hati, dan ketaatan adalah kunci mendekatkan diri kepada Allah.
Nabi Idris menjadi teladan bahwa keberhasilan bukan hanya diukur dari pencapaian duniawi, tetapi juga kedekatan dengan Sang Pencipta.
Sebuah inspirasi bahwa hidup ini penuh dengan ujian, namun dengan kepercayaan dan keteguhan, kita dapat melewatinya dengan baik.
Baca Juga: Kisah Teladan Para Nabi dan Rasul