Nabi Yusuf AS adalah salah satu nabi yang memiliki kisah yang sangat menarik dan menginspirasi. Kisah beliau diceritakan secara lengkap dalam surat Yusuf, salah satu surat dalam Al-Qur’an.
Dalam surat ini, Allah SWT menyebut kisah Nabi Yusuf sebagai kisah yang paling baik.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya dari kisah nabi yusuf.
Kisah-kisah tersebut bisa kita jadikan motivasi untuk memperkuat iman dan islam kita.
Siapa Nabi Yusuf AS?
Nabi Yusuf AS adalah putra dari Nabi Ya’qub AS, yang merupakan cucu dari Nabi Ishaq AS, yang merupakan putra dari Nabi Ibrahim AS.
Jadi, Nabi Yusuf termasuk dalam keturunan para nabi yang mulia. Beliau memiliki sebelas saudara laki-laki, tetapi hanya Bunyamin yang merupakan saudara kandungnya.
Nabi Yusuf dikenal sebagai nabi yang sangat tampan, cerdas, sabar, dan jujur.
Beliau juga memiliki kemampuan untuk menafsirkan mimpi, yang menjadi salah satu mukjizatnya.
Beliau juga menjadi nabi yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaum Bani Israil.
Baca Juga: 25 Kisah Teladan Para Nabi san Rasul Lengkap
Mimpi Nabi Yusuf AS
Kisah Nabi Yusuf AS dimulai ketika beliau masih kecil. Suatu malam, beliau bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya.
Beliau pun menceritakan mimpi tersebut kepada ayahnya, Nabi Ya’qub AS.
Nabi Ya’qub AS mengetahui bahwa mimpi itu adalah pertanda bahwa Nabi Yusuf kelak akan menjadi orang yang mulia dan berkedudukan tinggi.
Namun, beliau juga khawatir jika mimpi itu diketahui oleh saudara-saudara Nabi Yusuf AS yang lain, mereka akan iri dan dengki terhadapnya.
Oleh karena itu, Nabi Ya’qub AS berpesan kepada Nabi Yusuf agar tidak menceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaranya.
Beliau juga memperingatkan bahwa syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia, dan bisa menimbulkan kejahatan di hati mereka.
Nabi Yusuf AS Dibuang ke Dalam Sumur
Sayangnya, saudara-saudara Nabi Yusuf AS yang lain memang sudah iri dan dengki terhadapnya sejak lama.
Mereka merasa bahwa ayah mereka lebih mencintai Nabi Yusuf dan Bunyamin daripada mereka.
Mereka pun merencanakan untuk membunuh atau membuang Nabi Yusuf AS agar mendapatkan kasih sayang ayah mereka.
Salah satu dari mereka mengusulkan untuk memasukkan Nabi Yusuf ke dalam sumur, agar ia dipungut oleh orang-orang yang lewat.
Mereka berpikir bahwa dengan cara ini, mereka tidak akan membunuhnya secara langsung, tetapi juga bisa menghilangkannya dari kehidupan mereka.
Mereka pun membujuk ayah mereka untuk mengizinkan mereka membawa Nabi Yusuf AS bermain di luar.
Nabi Ya’qub AS awalnya ragu, karena khawatir Nabi Yusuf akan dimakan oleh serigala. Namun, mereka bersumpah bahwa mereka akan menjaganya dengan baik.
Akhirnya, Nabi Ya’qub AS mengizinkan mereka pergi, tetapi dengan pesan agar mereka menjaga Nabi Yusuf AS dengan baik.
Mereka pun pergi bersama Nabi Yusuf, tetapi sesampainya di tempat yang sepi, mereka melemparkannya ke dalam sumur. Mereka juga merobek baju Nabi Yusuf dan mengolesinya dengan darah.
Nabi Yusuf AS Dijual sebagai Budak
Di dalam sumur, Nabi Yusuf AS merasa sangat sedih dan ketakutan. Namun, Allah SWT menenangkan hatinya dan memberitahunya bahwa suatu hari nanti, ia akan menceritakan kepada saudara-saudaranya tentang perbuatan mereka. Allah SWT juga menjaga Nabi Yusuf dari bahaya di dalam sumur.
Tidak lama kemudian, datanglah sekelompok pedagang yang lewat di dekat sumur. Mereka menurunkan timba untuk mengambil air, tetapi alih-alih air, mereka menemukan Nabi Yusuf AS.
Mereka pun senang, karena mereka berpikir bahwa mereka telah mendapatkan seorang budak yang tampan.
Mereka pun mengeluarkan Nabi Yusuf AS dari sumur dan membawanya bersama mereka. Mereka menuju ke Mesir, tempat mereka menjual Nabi Yusuf kepada seorang pembesar istana.
Pembesar istana itu bernama Qithfir, dan istrinya bernama Zulaikha.
Qithfir dan Zulaikha sangat menyukai Nabi Yusuf, karena kecantikan dan kecerdasannya.
Mereka pun memperlakukannya dengan baik, dan memberinya tempat tinggal yang nyaman di rumah mereka. Mereka juga mengangkatnya sebagai anak angkat mereka.
Rayuan Zulaikha kepada Nabi Yusuf AS
Seiring berjalannya waktu, Nabi Yusuf AS tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan dan berakhlak mulia.
Ia juga mendapatkan kepercayaan dari Qithfir, yang menyerahkan urusan rumah tangganya kepada Nabi Yusuf AS. Nabi Yusuf pun menjalankan tugasnya dengan baik dan jujur.
Namun, ada satu masalah yang menghampiri Nabi Yusuf. Zulaikha, istri Qithfir, jatuh cinta kepada Nabi Yusuf.
Ia terpesona oleh keindahan dan kebaikan Nabi Yusuf AS. Ia pun mulai menggoda dan merayu Nabi Yusuf untuk berbuat zina dengan dirinya.
Nabi Yusuf menolak rayuan Zulaikha dengan tegas. Ia takut kepada Allah SWT, dan tidak mau mengkhianati tuannya.
Ia juga mengingatkan Zulaikha bahwa ia adalah istri Qithfir, yang telah memperlakukan Nabi Yusuf dengan baik.
Ia berpesan kepada Zulaikha agar meninggalkan niat buruknya, dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Nabi Yusuf AS Dimasukkan ke Dalam Penjara
Zulaikha tidak menyerah begitu saja. Ia semakin gigih untuk mendapatkan Nabi Yusuf AS.
Suatu hari, ia mengunci pintu rumahnya, dan menarik Nabi Yusuf ke dalam kamarnya.
Ia berusaha untuk memeluk Nabi Yusuf AS, tetapi Nabi Yusuf berusaha untuk melepaskan diri.
Dalam keadaan panik, Nabi Yusuf berlari menuju pintu, tetapi Zulaikha menarik bajunya dari belakang, sehingga bajunya robek.
Ketika Nabi Yusuf AS berhasil membuka pintu, ternyata di luar sudah ada Qithfir dan beberapa orang lainnya.
Zulaikha pun berpura-pura menjadi korban, dan menuduh Nabi Yusuf mencoba untuk memperkosanya.
Ia juga menyalahkan Qithfir, karena tidak mengawasi Nabi Yusuf AS dengan baik. Ia meminta agar Nabi Yusuf dihukum dengan keras, atau dimasukkan ke dalam penjara.
Nabi Yusuf AS membantah tuduhan Zulaikha, dan mengatakan bahwa dialah yang mencoba untuk menggodanya.
Namun, Qithfir bingung, karena tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Ia pun meminta pendapat dari seorang saksi, yang ternyata adalah anggota keluarga Zulaikha.
Saksi itu berkata, jika baju Nabi Yusuf robek di depan, maka Zulaikha yang benar. Tetapi, jika baju Nabi Yusuf AS robek di belakang, maka Nabi Yusuf yang benar.
Qithfir pun memeriksa baju Nabi Yusuf AS, dan ternyata robek di belakang.
Qithfir pun menyadari bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah, dan Zulaikha yang berdusta. Ia pun meminta maaf kepada Nabi Yusuf, dan memarahi Zulaikha. Ia juga memerintahkan agar perkara ini dirahasiakan, agar tidak menimbulkan fitnah.
Namun, berita tentang rayuan Zulaikha kepada Nabi Yusuf tetap tersebar di kalangan para wanita istana. Mereka pun mencemooh Zulaikha, dan menganggapnya gila karena jatuh cinta kepada yusuf.
Saya akan melanjutkan menulis artikel tentang kisah Nabi Yusuf. Berikut adalah bagian selanjutnya:
Pesta Zulaikha dan Ujian Nabi Yusuf AS
Zulaikha merasa malu dan marah karena dicemooh oleh para wanita istana. Ia pun berusaha untuk membuktikan bahwa Nabi Yusuf memang sangat tampan dan menarik, sehingga ia tidak bisa menahan diri untuk menginginkannya.
Ia pun mengadakan sebuah pesta, dan mengundang para wanita istana. Ia juga menyediakan buah-buahan dan pisau untuk mereka.
Kemudian, ia memanggil Nabi Yusuf AS untuk datang ke ruangan tempat pesta berlangsung.
Ketika Nabi Yusuf masuk, para wanita istana terpesona oleh kecantikannya. Mereka pun tidak sadar bahwa mereka telah memotong buah-buahan dan jari-jari mereka dengan pisau.
Mereka berkata, “Maha Suci Allah, ini bukan manusia, ini adalah malaikat yang mulia.”
Zulaikha pun berkata kepada mereka, “Inilah orang yang telah kalian salahkan. Aku telah mencoba untuk menggodanya, tetapi ia menolak.
Jika ia tidak melakukan apa yang kuperintahkan, ia pasti akan dimasukkan ke dalam penjara, atau mendapat siksaan yang pedih.”
Nabi Yusuf AS pun berdoa kepada Allah SWT, dan meminta agar dijauhkan dari fitnah Zulaikha dan para wanita istana.
Ia berkata, “Ya Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada apa yang mereka ajak kepadaku.
Dan jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung kepada mereka dan termasuk orang-orang yang bodoh.”
Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Yusuf, dan menjaga dirinya dari godaan Zulaikha dan para wanita istana.
Allah SWT juga menunjukkan bukti-bukti yang menjelaskan bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah, dan Zulaikha yang berdosa.
Namun, meskipun demikian, Nabi Yusuf tetap dimasukkan ke dalam penjara, karena Qithfir tidak mau menimbulkan skandal di istana.
Nabi Yusuf AS pun menerima takdir Allah SWT dengan sabar dan ikhlas.
Nabi Yusuf AS di Dalam Penjara
Di dalam penjara, Nabi Yusuf tidak putus asa dan tidak berkeluh kesah. Ia tetap beribadah kepada Allah SWT, dan berbuat baik kepada sesama tahanan.
Ia juga menyebarkan ajaran tauhid, dan mengajak para tahanan untuk meninggalkan penyembahan berhala.
Suatu hari, ada dua orang tahanan yang bermimpi tentang hal yang aneh. Salah satu dari mereka bermimpi melihat dirinya memeras anggur, dan yang lain bermimpi melihat dirinya membawa roti di atas kepalanya, yang dimakan oleh burung.
Mereka pun bertanya kepada Nabi Yusuf AS tentang arti mimpi mereka. Nabi Yusuf pun menafsirkan mimpi mereka dengan ilmu yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Ia berkata, “Hai kedua sahabatku, adapun salah seorang di antara kamu berdua, niscaya ia akan memberi minum tuannya dengan khamr (anggur).
Dan adapun yang lain, niscaya ia akan disalib, lalu burung memakan dari kepalanya. Telah ditetapkan perkara yang kamu tanyakan itu.”
Nabi Yusuf AS pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan dakwah kepada mereka.
Ia berkata, “Hai kedua sahabatku, apakah tuhan-tuhan yang berbeda-beda itu lebih baik ataukah Allah Yang Esa, Yang Maha Perkasa? Kamu tidak menyembah selain-Nya, melainkan hanya nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu adakan, yang tidak diturunkan Allah suatu keteranganpun tentangnya. Keputusan hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Nabi Yusuf AS juga meminta salah satu dari mereka, yaitu yang akan memberi minum tuannya, untuk menyebutkan namanya kepada raja, agar ia bisa dibebaskan dari penjara.
Namun, tahanan itu lupa untuk melakukannya, sehingga Nabi Yusuf AS tetap berada di dalam penjara selama beberapa tahun.