Biografi KH Abdul Manaf Mukhayyar dalam mendirikan Pesantren Darunnajah, pondok pesantren besar di Jakarta. Dari awal pendidikan di Jam’iyyat Khair hingga perjuangan mendirikan lembaga pendidikan Islam modern, ikuti kisahnya di artikel ini
KH Abdul Manaf Mukhayyar, seorang tokoh Muslim Betawi, telah meninggalkan jejak sejarah dengan mendirikan Pondok Pesantren Darunnajah di Jakarta. Artikel ini akan membahas perjalanan inspiratifnya dan upayanya dalam membentuk lembaga pendidikan Islam modern.
KH Abdul Manaf Mukhayyar: Perjalanan Mendirikan Pesantren Modern Darunnajah
Mendirikan lembaga pendidikan Islam adalah impian KH Abdul Manaf Mukhayyar sejak remaja. Pondok Pesantren Darunnajah, salah satu pesantren besar di Jakarta, berdiri atas wakaf dari sang pendiri. Lahir di Kampung Kebon Kelapa, Palmerah, Jakarta, Abdul Manaf tumbuh dalam keluarga berada yang tetap mengutamakan pendidikan agama.
Sistem pendidikan di Jam’iyyat Khair, tempat Abdul Manaf belajar sejak 1938, memberikan inspirasi bagi pendirian Pesantren Modern Darunnajah. Di tengah larangan pengajaran bahasa Belanda oleh Jepang, Abdul Manaf tetap gigih dalam mengejar ilmu. Sebagai alumnus Jam’iyyat Khair, ia memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke Makkah atau Mesir, tetapi krisis ekonomi mencegahnya.
Sebagai anak yang bercita-cita tinggi, Abdul Manaf memilih fokus pada impian mendirikan lembaga pendidikan Islam di Jakarta. Dukungan dari guru-guru di Jam’iyyat Khair membawa inspirasi tersebut semakin dekat. Kisahnya yang mengharukan termuat dalam syair, “Seandainya kelak menjadi orang kaya, saya akan membuka sekolah gratis untuk anak-anak yang tidak mampu,” menjadi landasan tekadnya.
Mendirikan Madrasah dan Pesantren
Perjalanan Abdul Manaf tidak dimulai dari nol. Sejak awal, ia telah merintis majelis agama di lingkungan terdekat. Madrasah Islamiyah didirikan oleh ayahnya pada 1942, dan Abdul Manaf menjadi pengajar di sana. Meskipun terpaksa pindah-pindah selama masa Indonesia Merdeka, Abdul Manaf tidak pernah kehilangan tekad untuk membangun lembaga pendidikan Islam.
Dengan semangat juangnya, Abdul Manaf berhasil mendirikan Pesantren Darunnajah meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk proyek negara yang memengaruhi lokasi lembaga. Berkat keikhlasan dan dukungan masyarakat setempat, lembaga ini terus berkembang.
Berkah Doa dan Pembentukan Yayasan
Abdul Manaf juga menunjukkan keikhlasannya dalam upaya membeli tanah baru sebagai pengganti lokasi madrasah yang terkena dampak proyek negara. Bersama pemuka masyarakat, Abdul Manaf membentuk Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI) untuk menyelenggarakan pendidikan Islam yang lebih luas.
Berkah doa dan keteguhan hati Abdul Manaf mengantar langkahnya menuju Makkah, di mana ia memohon kelancaran dan berkat untuk mendirikan pondok pesantren. Setelah kembali, YKMI berhasil membangun madrasah di Ulujami, Jakarta, yang menjadi awal dari perkembangan Darunnajah.
Kisah perjalanan KH Abdul Manaf Mukhayyar dalam mendirikan Pondok Pesantren Darunnajah adalah bukti keteguhan hati dan semangat juang untuk menghidupkan pendidikan Islam.
Dengan tekad dan doa, Abdul Manaf menginspirasi banyak orang untuk terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pondok pesantren ini terus berkembang, mengukir prestasi dalam memberikan pendidikan Islam yang berkualitas. Temukan artikel menarik lainnya, hanya di Cinta Ilahi!