Apa Itu Syahrul Quran, dan mengapa Ramadan sering disebut sebagai Syahrul Quran? Temukan maknanya dalam artikel ini. Ramadan, bulan diturunkannya Al-Qur’an, memiliki makna mendalam bagi umat Islam.
Bulan Ramadan memiliki makna mendalam bagi umat Islam, terutama karena di dalamnya Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengapa Ramadan sering disebut sebagai Syahrul Quran.
Mengapa Ramadan Disebut Syahrul Quran?
Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, diturunkan pada bulan Ramadan. Sebagai bukti kemuliaan bulan Ramadan, Al-Qur’an diperintahkan sebagai petunjuk bagi manusia untuk membedakan yang baik dan buruk, serta untuk mencapai keselamatan di dunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 185.
Al-Qur’an sebagai Petunjuk dan Pembeda
Al-Qur’an bukan hanya kitab suci umat Islam, tetapi juga sebagai petunjuk yang memiliki keistimewaan tersendiri. Al-Qur’an tidak hanya merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya, tetapi juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.
Ramadan: Mulianya Bulan karena Al-Qur’an
Bulan Ramadan dianggap mulia karena Al-Qur’an diturunkan di dalamnya, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Ramadan juga dikenal dengan istilah Syahrul Quran, yang artinya “bulan Al-Qur’an”.
Penting bagi umat Islam untuk berinteraksi secara aktif dengan Al-Qur’an. Rasulullah pernah menyampaikan keluhannya kepada Allah bahwa umatnya akan meninggalkan Al-Qur’an di masa yang akan datang. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mempelajari, menghafalkan, mengimaninya, dan menjalankan perintah-perintah Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Ramadan merupakan bulan yang dimuliakan dengan turunnya Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Dalam Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Semoga Ramadan membawa berkah dan kesuksesan bagi kita semua.