Mengetahui kisah nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismail dapat memberikan pengetahuan terutama bagi umat islam. Mengetahuinya juga penting sekali karena kisah ini menjadi dasar sejarah dari Idul Adha atau qurban sering umat muslim lakukan setiap tahunnya.
Setiap bulan Dzulhijjah umat islam disunnahkan untuk menyembelih salah satu dari hewan kurban yakni ada sapi, domba, unta dan kambing. Berkurban sendiri merupakan ibadah yang Allah perintahkan pada umat muslim, dan menjadi bentuk ketaqwaan manusia kepada Allah SWT.
Perintah kurban ini bahkan Allah perintahkan secara langsung dalam surat Al-Kautsar ayat 2. Selain itu, dengan melakukan penyembelihan hewan kurban bisa lebih mempererat hubungan sosial dengan sesama manusia.
Selain dari perintah Allah, adanya ibadah kurban ini tidak lepas dari kisah nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismail. Sebagai umat muslim, sudahkah kamu tahu dengan kisah tersebut?
Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Kisah ini juga populer sebagai Ujian Ibrahim atau Kisah Kurban, yang melekat dan menjadi sejarah penting dalam agama islam. Bersumber dari Al-Qur’an nabi Ibrahim sendiri merupakan seorang nabi dan rasul yang Allah berikan ujian.
Yang mana dalam perintah tersebut, ujian berat harus ia lakukan sebagai bukti ketaqwaannya kepada Allah. Melalui sebuah mimpi, Allah memberikan perintah pada Ibrahim agar mengorbankan putranya Ismail yang sudah sejak lama dia nanti-natikan sebagai tanda setia dan ketundukannya kepada Allah.
Ibrahim yang merupakan nabi tawadhu serta saleh ini pun menerima perintah-Nya dengan senang hati serta merasa lapang dada untuk melakukannya. Ketika menceritakan hal tersebut pada anaknya Ibrahim, anaknya Ismail juga dengan tulus menerima takdir tersebut bahkan mempersiapkan diri untuk mengorbankan dirinya.
Keduanya pun berangkat menuju sebuah tempat yang sudah Allah tentukan untuk melaksanakan kurban tersebut. Saat tiba, Ibrahim pun menyiapkan pisau untuk menyembelih Ismail.
Saat pisau tersebut hampir menancap ke leher anaknya, atas kehendak-Nya Ismail digantikan dengan seekor domba jantang yang ada di dekat keduanya. Ibrahim sudah menunjukan ketulusan serta kepatuhannya, sehingga Allah mengganti serta memberkati Ibrahim juga keturunannya.
Pengajaran dari Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Nabi Ismail
Dari kisah tersebut memberikan pengajaran pada umat islam tentang ketundukan, kesetian serta manusia harus patuh pada Allah. Bukan hanya itu saja, nabi Ibrahim juga menjadi teladan untuk setiap umat muslim.
Selain itu, terdapat beberapa pengajaran penting lainnya yang dapat kita petik dari sejarah saaru ini;
1. Berperan Aktif Sebagai Ayah
Perlu kita renungkan saat ini, bahwa dalam Al-Qur’an kebanyakkan dialog yang terjadi adalah antara ayah dan anak. Seperti Ibrahim dengan Ismail, kemudian juga Luqman dengan putranya, nabi Ya’qub dengan anaknya, Nuh dengan putranya juga.
Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran seorang ayah, dan memerintahkan semua ayah agar bisa memerankan peran aktif serta positif ketika mengasuh anak. Maka dari itu, ayah yang baik tidak hanya menyerahkan pengasuhan anak pada ibu, tapi harus menunjukan peran ayah dengan aktif dan baik.
2. Pengasuhan Anak yang Baik
Bagian positif atau pengajaran dapat kita ambil dari kisah nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismail ini menunjukan betapa pentingnya peran ayah. Terlihat dari hasil didikan tersebut bahwa ketika Ibrahim mampu membuat Ismail ikut taat dan patuh pada perintah Allah.
Ismail mau menerima takdirnya serta menuruti perintah tersebut dengan penuh keimanan dan keyakinan. Sikap taat, dewasa serta komitmen yang kuat ini tidak akan lepas dari peran penting Nabi Ibrahim yang memberikan bimbingan ‘keayahan’ dengan baik pada anak.
3. Menanamkan Iman dengan Kesadaran Penuh
Selain dua pelajaran sebelumnya, nabi Ibrahim juga mampu menanamkan iman dengan kesadaran penuh tanpa harus menggurui tapi justru mengajak diskusi. Tidak serta merta memberitahu tentang perintah Allah serta menuntut agar patuh.
Melainkan mengajak diskusi dan meminta pendapat dari putra kesayangannya tersebut. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan, Ibrahim menanamkan pikiran kritis dalam pengasuha anak agar bisa tumbuh iman dan taat dengan sendirinya dalam diri mereka.
4. Melakukan Diskusi atau Musyawarah dalam Urusan Keluarga
Pengajaran lainnya dari kisah nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismail pentinya diskusi. Seperti sudah kita singgung sebelumnya, Ibrahim melakukan diskusi dengan Ismail bukan mengambil keputusan secara sepihak.
Penting melakukan musyawarah saat berhadapan dengan urusan anak. Saat urusan itu berdampak kepada anak, para orangtua harus mendiskusikannya terlebih dahulu.
5. Menerima Takdir dengan Baik
Dalam menghadapi ujian serta cobaan mereka harus mempunyai keyakinan kuat juga siap mentaati perintah dari Allah meski sulit atau bertentangan sekali dengan keinginan pribadi. Manusia bahkan tidak pernah tahu apa benar-benar terbaik untuk dirinya sendiri kecuali Allah.
Allah lebih tahu apa-apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Itulah sejumlah pelajaran yang dapat kita petik dari kisah nabi Ibrahim menyembelih nabi Ismail terkait dengan sejarah kurban umat muslim.