Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Bani Israil.
Beliau adalah seorang imam yang saleh, zuhud, dan berilmu. Beliau juga merupakan kakek dari Nabi Yahya dan paman dari Maryam, ibu dari Nabi Isa.
Kisah Nabi Zakaria yang paling terkenal adalah ketika beliau berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak, meskipun usianya sudah sangat tua dan istrinya mandul.
Kisah ini mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil sebagai umat Islam.
Latar Belakang Kisah Nabi Zakaria
Nabi Zakaria hidup pada zaman yang sama dengan Nabi Isa. Beliau adalah keturunan dari Nabi Harun, saudara dari Nabi Musa.
Beliau ditugaskan untuk mengurus Baitul Maqdis, tempat ibadah yang suci bagi Bani Israil.
Beliau juga bertanggung jawab untuk mendidik Maryam, putri dari saudaranya yang bernama Imran.
Maryam adalah seorang wanita yang shalehah, yang dipilih oleh Allah SWT untuk melahirkan Nabi Isa tanpa bapak.
Nabi Zakaria sering mengunjungi Maryam di mihrabnya, tempat ia beribadah dan menyendiri.
Beliau selalu mendapati Maryam memiliki makanan yang aneh dan langka, yang tidak ada di musimnya.
Beliau bertanya kepada Maryam, dari mana ia mendapatkan makanan tersebut.
Maryam menjawab, bahwa makanan itu datang dari Allah SWT, yang memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Nabi Zakaria terkagum-kagum dengan keistimewaan Maryam, dan merasa terinspirasi untuk berdoa kepada Allah SWT.
Baca Juga: 25 Kisah Teladan Para Nabi dan Rasul
Doa Nabi Zakaria untuk Meminta Anak
Nabi Zakaria memiliki keinginan yang sangat besar untuk memiliki seorang anak, yang bisa meneruskan dakwahnya dan menjadi pewaris ilmunya.
Namun, beliau tidak memiliki anak, karena istrinya adalah seorang wanita yang mandul.
Beliau juga sudah berusia lanjut, dan tubuhnya sudah lemah.
Beliau khawatir, jika beliau meninggal, tidak ada yang bisa menggantikan perannya sebagai pemimpin dan pengajar bagi Bani Israil.
Oleh karena itu, beliau memohon kepada Allah SWT dengan doa yang sangat khusyuk dan ikhlas.
Beliau berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik. Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (QS. Al-Anbiya: 89-90, QS. Ali Imran: 38-40)
Doa Nabi Zakaria ini didengar oleh Allah SWT, yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
Allah SWT memberi kabar gembira kepada Nabi Zakaria, bahwa beliau akan diberi seorang anak laki-laki yang bernama Yahya.
Allah SWT juga memberi beberapa keistimewaan kepada Yahya, yaitu:
- Beliau adalah seorang nabi dan rasul, yang akan menyampaikan risalah Allah SWT kepada Bani Israil.
- Beliau adalah seorang yang saleh, yang taat kepada Allah SWT dan kepada orang tuanya.
- Beliau adalah seorang yang berakhlak mulia, yang lembut, penyayang, dan tidak sombong.
- Beliau adalah seorang yang zuhud, yang menjauhi hawa nafsu dan kesenangan dunia.
- Beliau adalah seorang yang unik, yang tidak ada seorang pun yang bernama seperti dia sebelumnya.
Nabi Zakaria sangat bersyukur dan bahagia dengan pemberian Allah SWT.
Beliau memuji dan mengagungkan Allah SWT, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Beliau juga memohon kepada Allah SWT agar diberi kesehatan dan keselamatan untuk dirinya, istrinya, dan anaknya.
Hikmah dan Keteladanan dari Kisah Nabi Zakaria
Kisah Nabi Zakaria ini mengajarkan kita beberapa hikmah dan keteladanan, yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai umat Islam. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kesabaran selalu berbuah manis
Nabi Zakaria tidak pernah putus asa atau mengeluh, meskipun ia menunggu sangat lama untuk mendapatkan anak.
Ia selalu bersabar dan berdoa kepada Allah SWT, yang Maha Pemberi. Akhirnya, Allah SWT mengabulkan doanya dengan cara yang luar biasa dan indah.
2. Berdoalah kepada Allah SWT dengan khusyuk dan ikhlas
Nabi Zakaria berdoa dengan suara yang lirih dan hati yang tulus, tanpa ada riya atau syirik.
Ia berdoa dengan mengakui kelemahan dan kebutuhannya kepada Allah SWT, yang Maha Kaya dan Maha Pemurah.
Ia juga berdoa dengan memuji dan mengagungkan Allah SWT, yang Maha Besar dan Maha Mulia.
3. Bersyukurlah atas nikmat Allah SWT
Nabi Zakaria tidak lupa untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT, yang telah memberinya seorang anak yang luar biasa.
Ia tidak sombong atau angkuh, tetapi selalu rendah hati dan taat kepada Allah SWT.
Ia juga berusaha untuk mendidik anaknya dengan baik, agar menjadi seorang yang saleh dan berbakti.
4. Jadilah teladan yang baik bagi orang lain
Nabi Zakaria adalah seorang imam yang saleh, zuhud, dan berilmu.
Ia selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Ia juga selalu berdakwah dan mengajarkan kebenaran kepada Bani Israil, meskipun mereka sering durhaka dan menyimpang.
Ia juga menjadi teladan yang baik bagi Maryam, Yahya, dan Isa, yang merupakan orang-orang yang istimewa di mata Allah SWT.
Kesimpulan
Kisah Nabi Zakaria adalah salah satu kisah yang menginspirasi dan mengajarkan kita banyak hal.
Kisah ini menunjukkan betapa besarnya kuasa dan rahmat Allah SWT, yang bisa memberikan apa saja yang diinginkan oleh hamba-Nya, asalkan hamba-Nya berdoa dengan khusyuk dan ikhlas, bersabar dan bersyukur, serta menjadikan Allah SWT sebagai tujuan utama hidupnya.
Kisah ini juga menunjukkan betapa mulianya akhlak dan keteladanan Nabi Zakaria, yang bisa kita tiru dan contoh dalam kehidupan kita sebagai umat Islam.
FAQ
- Siapakah Nabi Zakaria?
- Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Bani Israil. Beliau adalah seorang imam yang saleh, zuhud, dan berilmu. Beliau juga merupakan kakek dari Nabi Yahya dan paman dari Maryam, ibu dari Nabi Isa.
- Apa yang membuat Nabi Zakaria terkenal?
- Nabi Zakaria terkenal karena doanya yang dikabulkan oleh Allah SWT, yaitu diberi seorang anak laki-laki yang bernama Yahya, meskipun usianya sudah sangat tua dan istrinya mandul. Yahya juga diberi beberapa keistimewaan oleh Allah SWT, yaitu menjadi seorang nabi, saleh, berakhlak mulia, zuhud, dan unik.
- Bagaimana cara Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT?
- Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT dengan suara yang lirih dan hati yang tulus, tanpa ada riya atau syirik. Ia berdoa dengan mengakui kelemahan dan kebutuhannya kepada Allah SWT, yang Maha Kaya dan Maha Pemurah. Ia juga berdoa dengan memuji dan mengagungkan Allah SWT, yang Maha Besar dan Maha Mulia.
- Apa hikmah dan keteladanan yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Zakaria?
- Hikmah dan keteladanan yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Zakaria adalah kesabaran selalu berbuah manis, berdoalah kepada Allah SWT dengan khusyuk dan ikhlas, bersyukurlah atas nikmat Allah SWT, dan jadilah teladan yang baik bagi orang lain.
- Apa hubungan Nabi Zakaria dengan Nabi Isa?
- Nabi Zakaria adalah paman dari Maryam, ibu dari Nabi Isa. Nabi Zakaria juga mengurus dan mendidik Maryam sejak kecil, karena orang tuanya telah meninggal. Nabi Zakaria juga menjadi saksi atas mukjizat kelahiran Nabi Isa, yang lahir tanpa bapak dari rahim Maryam.