Nabi Zulkifli AS adalah salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani oleh umat Islam. Ia merupakan putra dari Nabi Ayyub AS, yang terkenal dengan kesabarannya menghadapi cobaan berat dari Allah SWT.
Nabi Zulkifli AS mewarisi sifat ayahnya, yaitu sabar, saleh, adil, bijaksana, dan penuh kesederhanaan dalam hidupnya.
Nama asli Nabi Zulkifli adalah Basyar, yang berarti manusia. Nama Zulkifli berasal dari kata kifl, yang artinya sanggup atau mampu.
Nama ini diberikan karena ia sanggup menjadi raja yang baik dan adil bagi rakyatnya.
Nabi Zulkifli AS disebutkan dua kali dalam Al Quran, yaitu pada surat Al-Anbiya ayat 85-86 dan surat Sad ayat 48.
Dalam kedua ayat tersebut, Allah SWT memuji Nabi Zulkifli sebagai orang yang sabar dan saleh, serta termasuk orang-orang yang paling baik.
Asal-Usul Nabi Zulkifli AS
Nabi Zulkifli AS adalah keturunan Nabi Ibrahim AS melalui jalur Nabi Ishaq AS.
Beliau lahir di negeri Syam, yang sekarang meliputi wilayah Suriah, Lebanon, Palestina, dan sebagian Turki.
Ayahnya adalah Nabi Ayyub AS, yang terkenal dengan kesabarannya menghadapi ujian berat dari Allah SWT.
Ibunya adalah Siti Rahmah, yang juga merupakan wanita salehah dan setia mendampingi suaminya.
Nabi Zulkifli memiliki saudara-saudara yang meninggal karena wabah penyakit yang menimpa keluarganya.
Hanya beliau yang selamat dari musibah tersebut. Beliau juga mewarisi sifat sabar dan saleh dari ayahnya.
Beliau tumbuh menjadi seorang pemuda yang taat beribadah, berakhlak mulia, dan berilmu tinggi.
Kisah Nabi Zulkifli AS sebagai Raja Negeri Syam
Nabi Zulkifli AS hidup pada zaman Nabi Ilyas AS dan Nabi Ilyasa AS. Ia menjadi raja di Negeri Syam, yang meliputi wilayah Suriah, Lebanon, Palestina, dan Yordania saat ini.
Nabi Zulkifli menjadi raja setelah mengikuti sayembara yang diadakan oleh raja sebelumnya, yang sudah tua dan tidak memiliki keturunan.
Sayembara tersebut memiliki syarat-syarat yang sangat berat, yaitu berpuasa dan shalat malam setiap hari.
Tidak ada seorang pun yang berani mengikuti sayembara tersebut, kecuali Nabi Zulkifli. Ia menyanggupi semua syarat tersebut dengan ikhlas dan taat kepada Allah SWT.
Nabi Zulkifli AS pun terpilih menjadi raja yang baru. Ia memimpin rakyatnya dengan adil dan bijaksana.
Ia juga tidak berhenti beribadah kepada Allah SWT, meskipun sudah menjadi raja.
Ia hanya tidur sebentar setiap malam, dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk shalat, berdzikir, dan membaca Al Quran.
Kisah Nabi Zulkifli AS dan Godaan Iblis
Karena kesalehan dan kesabaran Nabi Zulkifli AS, iblis pun merasa iri dan ingin menggoda imannya.
Iblis menyamar sebagai seorang kakek yang datang ke istana Nabi Zulkifli pada malam hari.
Ia bermaksud untuk mengganggu waktu tidur Nabi Zulkifli agar ia melalaikan shalat malamnya.
Pengawal istana melarang kakek tersebut untuk masuk, namun ia terus memaksa dan membuat keributan.
Nabi Zulkifli AS mendengar suara gaduh tersebut, dan memerintahkan pengawalnya untuk membawa kakek tersebut kepadanya.
Nabi Zulkifli bertanya kepada kakek tersebut, apa yang membuatnya datang ke istana pada malam hari.
Kakek tersebut menjawab bahwa ia ingin berbicara dengan Nabi Zulkifli tentang sesuatu yang penting.
Nabi Zulkifli pun mempersilakan kakek tersebut untuk masuk ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar, kakek tersebut mulai berbicara tentang hal-hal yang tidak penting dan tidak berfaedah.
Ia bercerita tentang kehidupan masa lalunya, tentang perjalanan-perjalanan yang ia lakukan, tentang orang-orang yang ia temui, dan sebagainya.
Ia berbicara tanpa henti, dan tidak memberi kesempatan kepada Nabi Zulkifli untuk bicara.
Nabi Zulkifli pun sadar bahwa kakek tersebut bukanlah orang biasa, melainkan iblis yang ingin menggoda imannya.
Nabi Zulkifli pun berkata kepada kakek tersebut, “Aku tahu siapa kamu sebenarnya.
Kamu adalah iblis yang ingin menghalang-halangi aku dari beribadah kepada Allah SWT.
Aku tidak akan terpengaruh oleh godaanmu. Aku akan tetap shalat malam seperti biasa, dan tidak akan memperdulikan omonganmu.”
Nabi Zulkifli AS pun bangkit dari tempat tidurnya, dan bersiap-siap untuk shalat malam.
Iblis pun merasa malu dan marah, karena gagal menggoda Nabi Zulkifli AS.
Ia pun menghilang dari hadapan Nabi Zulkifli, dan tidak pernah mengganggunya lagi.
Kisah Nabi Zulkifli AS dan Rakyat yang Durhaka
Nabi Zulkifli AS tidak hanya diuji oleh iblis, tetapi juga oleh rakyatnya sendiri.
Rakyat Negeri Syam yang ia pimpin ternyata tidak semua beriman dan taat kepada Allah SWT.
Ada sebagian dari mereka yang durhaka, menyembah berhala, dan melakukan kemaksiatan.
Nabi Zulkifli pun berusaha untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.
Ia menyampaikan risalah Allah SWT kepada mereka, dan mengingatkan mereka tentang akibat buruk dari perbuatan mereka.
Ia juga memberikan contoh dengan sikap dan perilakunya yang saleh dan sabar.
Namun, rakyat yang durhaka tersebut tidak mau mendengarkan nasihat Nabi Zulkifli AS.
Mereka malah menentang dan menghina Nabi Zulkifli. Mereka berkata, “Kami tidak percaya dengan apa yang kamu katakan.
Kami tidak takut dengan ancamanmu. Kami lebih suka menyembah berhala-berhala kami, daripada menyembah Allah yang tidak kami lihat.”
Nabi Zulkifli AS pun merasa sedih dan kecewa dengan sikap rakyatnya yang durhaka.
Ia pun berdoa kepada Allah SWT, agar memberikan hidayah kepada mereka, atau memberikan azab kepada mereka.
Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Zulkifli, dan mengirimkan azab berupa bencana alam yang dahsyat kepada rakyat yang durhaka tersebut.
Bencana alam tersebut berupa angin kencang yang membawa pasir dan debu, yang menutupi langit dan bumi.
Angin tersebut berhembus selama tujuh hari tujuh malam, tanpa henti.
Rakyat yang durhaka tersebut tidak bisa melihat apa-apa, tidak bisa bernapas, dan tidak bisa bergerak.
Mereka pun mati dalam keadaan menderita.
Hanya Nabi Zulkifli AS dan sebagian kecil rakyat yang beriman dan taat kepada Allah SWT yang selamat dari bencana tersebut.
Mereka bersyukur kepada Allah SWT, dan berjanji untuk tetap beribadah dan berbuat baik.
Nabi Zulkifli pun melanjutkan dakwahnya, dan mengajarkan rakyatnya tentang ajaran Allah SWT.
Pelajaran dari Kisah Nabi Zulkifli AS
Kisah Nabi Zulkifli AS mengandung banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya. Di antaranya adalah:
1. Sabar Menghadapi Cobaan
Kita harus bersabar dalam menghadapi cobaan dan godaan yang datang dalam hidup kita.
Sabar berarti tidak mengeluh, tidak putus asa, dan tidak meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT.
Sabar juga berarti bersikap ikhlas, ridha, dan tawakkal kepada Allah SWT.
2. Tekun dalam Beribadah
Kita harus saleh dalam beribadah dan berperilaku. Saleh berarti menjalankan semua perintah Allah SWT, dan menjauhi semua larangan-Nya.
Saleh juga berarti berakhlak mulia, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
3. Adil dalam Memimpin
Kita harus menjadi pemimpin yang baik dan adil bagi diri kita sendiri dan orang lain. Kita harus memimpin dengan kebijaksanaan dan ketakwaan.
Kita harus mengayomi dan melindungi rakyat atau bawahan kita. Kita harus memberikan hak dan kewajiban kepada setiap orang sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Kita harus menjaga keamanan dan kesejahteraan negeri atau organisasi yang kita pimpin.
4. Berlindung Kepada Allah
Kita harus berlindung dan beristighfar kepada Allah SWT dari godaan dan gangguan iblis. Kita harus sadar bahwa iblis adalah musuh yang nyata bagi kita.
Kita harus menjaga diri kita dari berbuat dosa dan maksiat yang bisa menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Kita harus selalu ingat Allah SWT dan mengikuti ajaran dan sunnah Rasulullah SAW.